5 Makam Waliyullah di Madura, Jawa Timur yang Wajib Diziarahi
NYANTRI.REPUBLIKA.CO.ID--Ziarah adalah aktivitas religi yang biasa dilakukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia. Mereka mendatangi makam para waliyullah untuk bertawassul sebagai pengingat akan kematian. Di maka para waliyullah itu mereka berdzikir, tahlil mengirimkan fateha dan berdoa.
Di Madura, Jawa Timur adalah salah satu daerah favorit tujuan para peziarah. Pasalnya banyak makam-makan waliyullah ada di Madura. Nyantri.republika.co.id akan memberikan lima saran tempat ziarah waliyullah dikunjungi di Pulau Garam ini.
Ada beberapa yang sudah populer bagi para ziarah tapi ada juga yang jarang dikunjungi meskipun memiliki sejarah penting dalam peyebaran agama Islam di Madura. Berikut lima tempat wisata religi paling rekomended untuk dikunjuni di Madura:
1. Makam Syaikhona Kholil Bangkalan
Tidak sah berwisata religi ke Madura bahkan ke Jawa Timur secara umum jika tidak ziarah ke makam waliyullah ini. Syaikhona Kholil adalah ulama masyhur yang melahirkan banyak ulama besar di Nusantara. Salah satu muridnya adalah pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
Baca Juga: Kisah Mehonk Hindari Hukuman tak Shalat Berjamaah, Bangun Tidur Langsung Baris Rapi di Shaf
Makam ini berlokasi tak jauh dari Surabaya yakni di Jalan Mertajasah, Tajasah, Mertajasah, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Wisata ini ramai dikunjungi setiap hari oleh pezirah. Jumlah wisatawan meningkat di hari-hari tertentu seperti malam Jumat.
2. Asta Tinggi atau Makan Raja-Raja Sumenep
Bagi Anda dari luar Madura, tak afdhol jika tidak melanjutkan ziarah religinya ke Kabupaten paling ujung timur Pulau Madura yakni Sumenep. Di sana terdapat Asta Tinggi yang merupakan tempat makan raja-raja Sumenep.
Jika dari Surabaya menggunakan bus, diperkirakan akan memakan waktu tempuh empat jam hingga lima jam. Asta Tinggi terletak di Jalan Asta Tinggi, Temor Lorong, Kebunagung, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep.
Lokasinya yang ada di atas bukit membuat peziarah juga bisa menikmati keindahan kota Sumenep dari ketinggian. Tempat ini juga menjadi tujuan favorit para peziarah dari seluruh Indonesia.
Baca Juga: Muhammadiyah: Kelompok LGBT Juga Berhak Masuk Surga
3. Asta Yusuf Talango
Setelah Asta Tinggi, peziarah dapat melanjutkan agendanya ke arah timur kota Sumenep. Di sana terdapat makam waliyullah yakni Sayyid bin Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Bin Al Hasani. Lokasinya terletak di Pulau Talango. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan bus, maka kendaraan tersebut harus diparkir di pelabuhan Kalianget. Pasalnya, kapal penyebarangan menuju pulau tersebut hanya muat untuk kendaraat roda dua dan empat.
Jarak tempuh penyeberangan hanya sekitar lima menit dari pelabukan Kalianget ke pelabuhan Talango.
4. Asta Katandur
Tak banyak peziarah dari luar kota yang menziarahi tempat ini atau tak seramai peziarah yang datang ke Asta Tinggi dan Asta Yusuf. Padahal Asta Katandur mempunyai sejarah penting dalam penyebaran agama Islam.
Asta ini merupakan tempat pasarean Syekh Ahmad Baidawi yang merupakan cucu dari Sunan Kudus. Letak Asta ini di Asem Toronan, Pamolokan, Kec. Kota, Kabupaten Sumenep.
Baca Juga: Doa Sebelum dan Sesudah Tidur, Lengkap dengan Artinya
5. Asta Gurang-Garing
Asta yang tertelak di ujung timur Kabupaten Sumenep ini sangat direkomendasikan untuk juga dikunjungi. Dari kota Sumenep bisa Anda tempuh sekitar satu jam. Selama perjalanan, Anda akan disugukan pemandangan indah pedesaan dan pesisir pantai. Di Asta ini terdapat Makam Syekh Mahfudz. Beliau diperkirakan hidup pada masa Raja Arya Wiraraja. Lokasinya terletak di Dusun Barumbung, Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep. Berdekatan dengan wisata Pantai Lombang sehingga peziarah juga dapar melanjutkan berwisata pantai ke Pantai Lombang.