Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta Gelar Demo Kritisi Demokrasi Indonesia
NYANTRI.REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi menyikapi situasi bangsa akhir-akhir ini, di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat (6/10/2023). Mereka melihat nilai-nilai demokrasi mulai runtuh.
Koordinasi umum Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta Roby mengatakan runtuhnya demokrasi berdampak kepada selutuh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menyampaikan banyak persoalan yang belum terselesaikan seperti isu pendidikan dan agraria jelang Pilpres 2024.
"Masyarakat justru dihadapkan dengan praktik-praktik politik yang kotor sehingga menjadi pembodohan politik yang terjadi di tengah masyarakat," kata Roby dalam orasinya.
Baca Juga: Dalil Mengapa Ziarah Kubur itu Penting
Ia menyayangkan beberapa keputusan yang dikeluarkan oleh pemangku kebijakan hanya menguntungkan segelintir orang saja. Menurutnya situasi ini tidak menunjukkan edukasi politij yang baik bagu pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Ia menegaskan keserakahan dalam kekuasaan menimbulkan efek buruk terhadap kehidupan bangsa dan bernegara. Menurutnya potensi dibangunnya dinasti politik harus dikritisi.
"Mahasiswa dan masyarakat hari ini harus memiliki peran sebagai agen kontrol pada sistem demokrasi yang berjalan di negara yang katanya menganut prinsip demokrasi ini," kata Roby.
Baca Juga: 5 Makam Waliyullah di Madura, Jawa Timur yang Wajib Diziarahi
Roby mendesak penguasa agar tidak mengintervensi dalam setiap kebijakan yang berdampak buruk sehingga pada ujungnya menyengsarakan rakyat. Ia menegaskan tidak dibenarkan jika kekuasaan dijadikan alat menyumbat kebebasan demokrasi.
Selain itu, kata Roby, tidak pantas bagi pemimpin memberikan keuntungan terhadap segelintir orang saja. Terlebih jika hanya memberikan keuntungan kepada keluarga sendiri.
"Hall ini tentu wajib untuk ditolak dan respon cepat agar semakin tidak merosotnya demokrasi di negara yang kita cintai ini," katanya.