Abu Nawas Lapar, Mampir ke Kedai Cukup Hirup Asap Makanan Saja
Serba Serbi
Sumber: TheAsianparent
NYANTRI--Nama Abu nawas sudah sangat familiar di telinga umat muslim. Ia adalah seorang sufi yang hidup pada masa kekhalifahan Harun al-Rasyid, dan terkenal dengan kisah-kisahnya yang penuh humor dan kecerdikan.
Dikisahkan pada suatu hari, Abu Nawas pergi ke luar kota. Namun ia tidak membawa bekal yang cukup untuk perjalanan itu. Sehingga belum terlalu jauh perjalanan, ia sudah merasakan lapar.
Seketika ia memeriksa kantongnya dan hanya menemukan beberapa keping uang saja. Artinya jika beberapa keping uang itu digunakan untuk membeli makanan, otomatis untuk melanjutkan perjalanan ia harus berpuasa. Namun begitu, Abu Nawas tetap melanjutkan perjalanannya.
Tak lama Abu Nawas berjalan, ia dikejutkan dengan sebuah kedai makan yang terlihat sangat ramai dengan pengunjung. Ia lalu segera masuk ke kedai tersebut. Dari bilik dapur kedai itu terlihat asap masakan yang sedang dimasak oleh koki.
Seketika itu juga Abu Nawas langsung menghirup aroma masakan itu dengan kuat-kuat. Abu Nawas pun langsung terbayang dengan sajian yang sangat lezat. Abu Nawas menghirup aroma masakan itu hingga berkali-kali. Begitu merasa puas, ia segera meninggalkan kedai tersebut.
Namun belum lama ia berjalan, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari dalam kedai memanggil namanya. Ternyata orang tersebut adalah pemilik kedai. Ia mengira Abu Nawas yang baru saja keluar dari kedainya itu sudah makan tapi belum membayar.
"Hei, mau ke mana kamu? Sini bayar dulu!" teriaknya.
Lalu pemilik kedai itu menghampiri Abu Nawas yang berdiri diam karena teriakannya.
"Enak saja main nyelonong pergi. Sini bayar dulu, baru boleh pergi," bentak pemilik kedai itu di depan Abu Nawas sedikit kesal.
Abu Nawas tak langsung menjawabnya. Ia hanya bermain-main dengan uang keping dari dalam kantongnya, sehingga terdengar bunyi kerincing-kerincing dari uang tersebut.
"Cepat, jangan bercanda. Mana uangnya. Sini bayar!" Kata pemilik kedai itu benar-benar jengkel.
"Ya, ini uangnya," ucap Abu Nawas sambil kembali memainkan uang keping di dalam kantongnya.
"Mana?? Dari tadi aku hanya mendengar suaranya kerincingnya saja," tanya pemilik kedai itu penasaran.
"Nah itulah bayaranya. Aku bayar masakanmu pakai suara kerincing uangku, karena di kedaimu ini aku hanya dapat bau makanannya saja." Seloroh Abu Nawas.
Sumber: disadur dari akurat.co
Yofi Suma Bitra
