Serba Serbi

Gus Dur Niat Bikin Open House Tampung Masukan, Tapi Malah Tampung Keluhan

Gus Dur dalam lukisan
Gus Dur dalam lukisan

NYANTRI--Istilah open house akrab dengan para pejabat atau tokoh nasional yang menyelenggarakan halal bi halal usai lebaran Idul Fitri. Biasanya open house berlangsung selama satu hari. Orang-orang yang datang lebih kepada rekan kerja atau kerabat. Dan cara open house lebih sebatas silaturahmi.

Berbeda dengan Presiden ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ketika menggelar open house. Seperti yang diungkap Al-Zastrouw dalam tulisan “Mendengar Suara Rakyat: Open House” pada buku berjudul ‘Gus Dur, Siapa Sih Sampeyan’? bahwa acara open house yang digelar Gus Dur lebih banyak di luar dugaan.

Open house Gus Dur awalnya ditujukan untuk mendengarkan masukan dan pemikiran dari para tokoh dan masyarakat. Namun faktanya, justru Gus Dur lebih banyak mendapatkan pertanyaan untuk dimintai solusi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Belajar dari Cut Nyak Dien tentang Kehidupan Rumah Tangga

“Meski kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mencari masukan pemikiran, namun dalam prakteknya, mereka yang datang menghadapi Gus Dur justru membawa persoalan dan lebih banyak mengajukan pertanyaan. Lebih dari 90 persen mereka yang datang justru melakukan klarifikasi, kritik sampai gugatan pada pemerintah bahkan juga pada diri Gus Dur,” demikian salah satu penggalan dalam tulisan Al-Zastrouw.

Hanya sebesar 10 persen yang menyumbangkan pemikiran dalam cara open house tersebut. Menurut Al-Zastrouw, acara open house digelar pada 1-15 ramadhan 1998 yang digelar di rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Artikel Menarik: MP3 Juice: Download Lagu Religi dari Youtube, Mudah dan Gratis Semaunya

Free MP3/MP4 Downloaders: Download Lagu dari Youtube tanpa Aplikasi dan Mudah Prosesnya

MP3 Juice: Download Lagu dari Youtube, Mudah, tak Perlu Instal Aplikasi

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Patner Resmi Republika.co.id