Haedar Nashir Klaim Kualitas Kini Jadi Penilaian Utama terkait Ormas Islam
NYANTRI--Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan teori lama yakni mengukur kuantitas (jumlah massa) tidak lagi dipakai untuk mengukur seberapa besar ormas Islam tersebut. Menurut Haedar beberapa ilmuwan sosial melakukan pendefinisian kategori baru.
“Boleh jadi dari asepk massa tidak sebesar yang lain, tapi dari aspek kemajuan, Muhammadiyah yang sering disebut sebagai organisasi Islam modern, reformis dan berkemajuan terbesar di Indonesia dan di dunia,” ujar Haedar dalam perayaan Milad ke-31 RS Islam Jakarta Sukapura, Rabu (4/5), dilansir dari Muhammadiyah.or.id.
Haedar lalu mencontohkan bagaimana kontribusi Muhammadiyah pada pandemi Covid-19 lalu. Dari situ Muhammadiyah membuktikan bahwa apa yang disebut dengan ‘bigger’ tidak harus tentang jumlah massa, melainkan kualitas.
Oleh sebab itu, ia mengungkapkan para ahli kemudian mengoreksi teorinya bahwa pada kesimpulannya di dunia Islam tak ada organisasi seperti Muhammadiyah. Dalam kesempatan tersebut Haedar meminta agar rumah sakit yang bernaug di bawah Muhammadiyah agar ikut mempertegas sebagai Ormas Islam modern terbesar di Indonesia dan dunia.
Ormas Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini memang dipandang sebagai salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia setelah Nahdlatul Ulama (NU).
Perdebatan mengenai Ormas Islam mana yang terbesar selalu terjadi. Namun di luar itu semua, semua mengakui bahwa Muhammadiyah dan NU mempunyai kontribusi besar terhadap agama, bangsa dan negara sesuai arah dan bidangnya masing-masing.
Artikel Menarik Lainnya: Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy'ari Sama-Sama Keturunan Walisongo
Download Lagu dari Youtube Pakai MP3 Juice, Mudah Format ke MP3