Sejarah
Erick Thohir Jadi Ketua Lakpesdam NU, Ini Sejarah Singkat Berdirinya Lakpesdam?
NYANTRI,REPUBLIKA.CO.ID,--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengangkat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam). Namun banyak yang mengkritik tentang tentang pengangkatan Erick karena dianggap tak sesuai dengan bidangnya.
Apa itu Lakpesdam NU? Dan Bagaimana Sejarahnya?
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Lakpesdam adalah salah satu lembaga di bawah naungan PBNU. Dikutip dari lama resmi Lakpesdam, berdirinya lembaga ini berangkat dari ide Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Tujuannya menciptakan orang NU yang bisa menjalankan program NU secara baik. Maka dari kemampuan SDM orang-orang perlu dilatih dan dikembangkan.
Baca Juga: 12 Madrasah Masuk 100 Sekolah Terbaik, Ini Daftarnya
Disamping itu Lakpesdam itu juga bagian dari upaya NU mewujudkan kembali ke khittah 1926 sebagaimana yang diputuskan pada Muktamar ke-27 di Situbondo, 1984. Ide ini rupanya mendapatkan sambutan baik dari pengurus PBNU.
Pada 6 April 1985, Lakpesdam mendapatkan SK sebagai Lajnah Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia. Abdullah Syarwani adalah ketua Lajnah. Dalam perjalanannya Lakspesdam mengalami pasang surut hingga PBNU turun tangan.
Baca Juga: Muhammadiyah Luncurkan Program Infaq Pendidikan pada Milad ke-111, Kumpulkan Puluhan Miliar
Dan pada Muktamar 1994 di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Lakpesdam berubah dari Lajnah menjadi Lembaga. Perubahan ini berdampak positif terhadap tumbuhnya Lakpesdam-Lakpesdam di berbagai daerah Indonesia.
Dan secara kontribusi, Lakpesdam mampu menciptakan SDM NU diberbaga bidang. Seperti peternakan lele di Jakarta Utara, penggemukan sapi di Gunung Kidul dan peternakan itik di Karanganyar. Semua itu adalah program rintisan dari Lakpesdam.
Baca Juga: Humor Gus Dur: Orang Sunda Salah Paham dengan Orang Jawa
Diskusi dan kajian dengan masyarakat sering dilakukan oleh lembaga ini hingga sekarang ini. Maka Lakpesdam dapat dikatakan sebagai pencetak kader NU dengan SDM mempuni dan siap diandalkan.
