Pesan Ramadhan Ketum PBNU
Sumber Foto: Republika
JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berharap kaum muslimin dapat menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1443 H dengan penuh hikmat dan khusyuk. Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ia mengatakan semua pelaksanaan ibadah yang melibatkan jamaah, seperti shalat tarawih di masjid, harus tetap memerhatikan ketentuan yang berlaku dalam masa pandemi.
"Saya ingin berbagi rasa bahagia bersama warga nahdliyin, kaum muslimin di Indonesia dan segenap kaum muslimin di dunia, atas datangnya bulan Ramadhan. Baik mereka yang sudah mulai melakukan puasa Ramadhan pada hari ini (Sabtu) atau yang baru akan berpuasa besok hari (Ahad). Semoga kita dapat memperoleh hikmat yang sebesar-besarnya sehingga dapat menaikkan derajat taqwa," kata Gus Yahya dalam keterangan persnya yang diterima nyantri.republika.co.id, Sabtu (2/4).
Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Ahad (3/4) berdasarkan hasil sidang isbat oleh Kementerian Agama. Namun ada sebagian umat Islam yang mendahui keputusan pemerintah.
Perbedaan tersebut, menurut Gus Yahya tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, umat Islam di Nusantara sudah terbiasa hidup di atas perbedaan, termasuk berbeda dalam memulai hari pertama puasa ramadhan.
Gus Yahya juga mengajak agar umat Islam bersyukur dengan datangnya bulan ramadhan. Ia berharap kekhusyukan dirasakan di tengah situasi pandemi.
Secara khusus, Gus Yahya berpesan kepada warga nahdliyyin agar istiqamah dalam meningkatkan amalan ramadhan sebagaimana ajaran kiai, ulama, habin dan muassis NU.
"Secara pribadi maupun sebagai Ketua Umum PBNU, saya ucapkan selamat beribadah di bulan suci Ramadhan. Saya berpesan agar warga nahdliyin terus berikhtiar dan menambah frekuensi ibadah Ramadhannya, mengikuti ajaran para guru, kiai, ulama dan habaib yang biasa dilakukan di lingkungan NU," ujarnya.