Gus Dur Lebih Suka Dipanggil "Gus" Daripada Kiai
Sumber Foto: Republika
NYANTRI--Presiden Indonesia keempat KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal tokih yang selera humornya tinggi. Ia mampu menyajikan ceramah-ceramah atau diskusi penting dengan santai dan sesekali diselipkan humor. Sehingga lawan bicaranya akan sangat senang berlama-lama berdiskusi dengan Gus Dur.
Humor-humor Gus Dur banyak diceritakan oleh sahabat-sahabatnya baik dalam bentuk tulisan maupun melalui cerita mulut ke mulut. Seperti Gus Dur yang lebih sukai dipanggil “Gus” daripada “Kiai”. Sebagaimana diketahui oleh umat Islam Indonesia, sebutan kiai disematkan kepada sosok dengan pengetahuan ilmu agama tinggi dan memiliki santri.
Kehidupan kiai selalu mempertimbangkan ajaran agama disetiap tingkah lakunya. Mereka juga besar melalui tirakat dan mujahadah. Para kiai juga berjuang melawan diri sendiri ketika mendapatkan penghormatan dari orang lain. Oleh karena itu, segala tingkah laku kiai dijadikan panutan oleh masyarakat awam.
Putra kiai biasanya dipanggil dengan sebutan “Gus”. Biasanya usia Gus masih muda. Dan mereka akan dipanggil kiai ketika sudah menikah, berumur dan penjadi pengasuh pondok pesantren karena menggantikan ayahnya atau mendirikan pondok sendiri.
Gus Dur pernah melontarkan humor mengenai panggilan “Gus” dan “Kiai”. Dikutip dari buku Karena Kau Manusia, Sayangi Manusia karya Abdul Wahid, Gus Dur mengaku lebih menyukai dipanggil “Gus” daripada “Kiai”.
“Sebutan kiai terlalu berat buat saya. Kiai itu kan harus kuat tirakat: makan sedikit tidur sedikit, ngomongnya juga sedikit. Nggak kuat saya. Enakan jadi Gus saja: dikit-dikit makan, dikit-dikit tidur, dikit-dikit ngomong,” kata Gus Dur.