News

Muhammadiyah Tak Melihat Pemilihan Legislatif Proporsional Tertutup Kemunduran Demokrasi

Petugas penyelenggara pemilu sedang melayani pemilih (dok. republika)
Petugas penyelenggara pemilu sedang melayani pemilih (dok. republika)

NYANTRI--Muhammadiyah tak melihat usulan pemilihan legislatif kemnbali ke sistem proporsional tertutup bukan sebuah kemunduran demokrasi. Salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia kini memandang sistem proporsional terbuka lebiah banyak mudharatnya setelah sekian tahun sistem ini berjalan.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti sistem proporsional tertutup dinilai dapat mengurangi praktik kanibalisme politik sekaligus meredam nafsu kampanye hitam. Menurut Mu’ti sistem proporsional terbuka membuat caleg terpilih hanya berdasarkan popularitas bukan kapabilitas dan profesionalisme.

Mu’ti yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini juga menepis pandangan bahwa proporsional tertutup akan membuat banyak suara yang hilang. Ia justru melihat dengan sistem terbuka yang dipakai sekarang ini banyak suara rakyat yang hilang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Misalnya partai yang tidak lolos ke Senayan itu kan semua suaranya hilang karena dia tidak ada wakil di situ. Padahal rakyat itu memilih partai itu, memilih caleg partai itu. Apakah ini juga tidak dianggap sebagai suatu bentuk di mana aspirasi masyarakat tidak tidak tertampung karena partainya tidak lolos dan calonnya juga tidak bisa lolos karena threshold yang ditentukan,” kata Mu’ti.

Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/198418/muhammadiyah-usulkan-pemilihan-legislatif-proporsional-tertutup-ini-alasannya

Menurut Mu’ti maju atau mundurnya demokrasi bukan sepenuhnya dari sistem yang digunakan melainkan kualitas dalam proses penyelenggaraannya. Nilai-nilai demokrasi yang baik yaitu keterbukaan, dan bagaimana rakyat dapat menyampaikan hak pilihnya secara merdeka dan cerdas dengan melihat program bukan sekadar slogan itu menentukan kualitas sebuah demokrasi.

“Rakyat harus mulai bergerak ke arah bagaimana pemilu ini dapat berkualitas dengan perangkat-perangkat demokrasi, perangkat sistem dengan nilai dan budaya demokrasi yang berlangsung dengan baik. Jadi kami menilai demokrasi dengan ukuran substansif, bukan ukuran prosedural,” katanya.

Sumber: Situs resmi Muhammadiyah

Baca Artikel Menarik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/198030/ini-daftar-ketum-ormas-islam-muhammadiyah-siapa-terlama-

https://nyantri.republika.co.id/posts/198058/bukan-hanya-nu-ormas-islam-lain-juga-punya-pesantren

https://nyantri.republika.co.id/posts/197792/ini-10-ormas-islam-terpopuler-di-indonesia

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Patner Resmi Republika.co.id